Unit anti-terorisme Indonesia mengatakan itu waspada setelah serangan kantor polisi Ulu Tiram Malaysia
Unit anti-terorisme Indonesia, Densus 88, telah menegaskan kembali komitmennya untuk dengan waspada memantau kegiatan teroris di negara itu setelah serangan baru-baru ini di kantor polisi di Malaysia. Juru bicaranya, Komisaris Aswin Siregar, menekankan dedikasi unit yang tak tergoyahkan untuk melacak jaringan teroris dan gerakan mereka. "Densus 88 tetap teguh dalam kesiapannya untuk memantau kegiatan teroris dengan cermat," katanya, seperti dikutip oleh portal berita Kompas.com. Dia meyakinkan publik bahwa tidak ada peningkatan yang diamati dalam tingkat ancaman teroris di Indonesia berdasarkan analisis unit. Pada hari Jumat, dua petugas polisi tewas dan yang lainnya terluka dalam serangan oleh seorang tersangka berusia 21 tahun di kantor polisi Ulu Tiram di Johor, sebuah negara bagian di Malaysia selatan.
0 Komentar