Pejabat Hamas Sebut Belum Ada Kesepakatan soal Gencatan Senjata di Gaza



Seorang pejabat senior Hamas mengatakan bahwa kesepakatan akhir belum tercapai mengenai gencatan senjata tentatif untuk menghentikan perang hampir empat bulan dengan Israel di Gaza. Hamas sedang mengkaji usulan yang diajukan oleh Israel hingga Amerika Serikat (AS).

Minggu (4/2/2024), para pemimpin Hamas sedang mengkaji usulan kerangka kerja yang diajukan oleh para pejabat tinggi Israel, Qatar, Mesir dan Amerika Serikat. Seorang pejabat tinggi Hamas, Osama Hamdan, mengatakan dibutuhkan lebih banyak waktu untuk mengumumkan posisinya.

"(Diperlukan lebih banyak waktu untuk) mengumumkan posisi kami", kata Hamdan di Lebanon.

Dia mengatakan pada konferensi pers bahwa pergerakannya "telah berulang kali mengatakan" pihaknya "terbuka untuk mendiskusikan inisiatif apa pun, mengakhiri agresi biadab terhadap rakyat Palestina".

Namun meski Hamdan membenarkan bahwa kelompok tersebut telah menerima proposal gencatan senjata yang dirancang oleh mediator di Paris, ia mengatakan kesepakatan belum tercapai dan rencana tersebut tidak memiliki beberapa rincian.

"Kami akan mengumumkan posisi kami (segera), berdasarkan keinginan kami untuk mengakhiri agresi yang diderita rakyat kami secepat mungkin," katanya.

Sumber Hamas mengatakan usulan gencatan senjata tiga tahap saat ini mencakup jeda awal pertempuran selama enam minggu, di mana beberapa sandera dibebaskan untuk tahanan Palestina, dengan potensi perpanjangan.

Hamdan, yang gerakannya menuntut gencatan senjata total sebelum perjanjian apa pun, juga mengecam "kampanye disinformasi Israel" yang bertujuan "mendistorsi" posisi Hamas.

"(Israel) menolak semua inisiatif yang dibuat sejauh ini untuk melanjutkan agresi," katanya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan melakukan perjalanan ke Timur Tengah lagi dalam beberapa hari mendatang untuk mendesak tercapainya kesepakatan. Hal itu diungkap oleh Departemen Luar Negeri AS.

SUSTERSLOT

0 Komentar

Susterslot