TKN: Prabowo-Gibran Fokus Kolaborasi dengan Rakyat, Bukan Kompetisi dengan Paslon Lain

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengakui pada awal masa kampanye, pihaknya mengalami masa yang berat. Di antaranya menghadapi tuduhan hingga fitnah yang bertubi-tubi terhadap pasangan calon nomor urut dua tersebut. Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Perkasa Roeslani mengatakan pihaknya tidak terpancing untuk membalasnya. Bahkan, Rosan juga menyebut pihaknya tidak menyimpan kebencian dan dendam terhadap para penghujat tersebut.
"Fokus kita adalah memenangkan hati dan pikiran rakyat. Kita memilih untuk berkolaborasi dengan rakyat, dibandingkan berkompetisi dengan paslon lawan," ujar Rosan dalam keterangannya, Jumat (5/1/2024). "Kita meyakini masyarakat Indonesia bisa menilai sendiri mana yang baik dan mana yang salah," kata Rosan menambahkan. Rosan mengatakan pihaknya mengambil pelajaran positif setelah melalui periode berat dalam masa kampanye itu. Menurut Rosan TKN Prabowo-Gibran kian semangat menyongsong 14 Februari 2024. "Tapi ada kabar yang lebih baik lagi, yaitu rakyat Indonesia, sebagai yang paling berkuasa dan paling menentukan, terbukti semakin setuju dan mendukung perjuangan kita," kata Rosan.Lebih lanjut, Rosan mengatakan karakter dan nilai utama yang dipegang Prabowo-Gibran adalah bersikap positif, persatuan, keterbukaan, pembinaan, dan fokus ke masa depan. Mendukung Prabowo-Gibran, kata Rosan berarti mendukung sebuah teladan yang penting sebagai budaya baru. Teladan dan budaya itulah, tambahnya, yang akan membawa bangsa ini menuju Indonesia Emas 2045. "Teladan di mana yang senior memberikan kesempatan yang besar kepada generasi milenial dan Gen-Z untuk lebih terlibat dan bermanfaat seperti yang dicontohkan Bapak Prabowo Subianto. Dan budaya baru di mana yang muda harus bersedia menyiapkan diri apabila ada panggilan untuk berbakti kepada bangsa dan negara seperti yang dilakukan Mas Gibran Rakabuming Raka," kata Rosan.Di samping itu, Rosan mngatakan bahwa kandidat capres dan cawapres yang menjadi lawan politiknya bukanlah musuh. Rosan menyebut, bahwa pihaknya mengedepankan politik tanpa menjatuhkan lawan. "Musuh kita bukanlah Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud. Tapi musuh kita adalah kemiskinan, keterbelakangan, dan hal-hal yang menghambat kemajuan bangsa," ucap Rosan seperti dibacakan Komandan TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid. Bahkan, kata Rosan, Prabowo Subianto sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak. Sebaliknya, jika beliau tidak terpilih, maka Eks Danjen Kopassus itu akan mendukung yang dipilih rakyat. "Itulah awal mula politik gemoy. Keinginan Presiden Jokowi dan para ketua partai di Koalisi Indonesia Maju agar Pemilu 2024 berlangsung damai dan adem menemukan bentuk visualnya dalam "gemoy". Pak Prabowo bukan sosok yang menakutkan. Politik bukan ranah yang menyeramkan. Mewujudkan Indonesia Emas tidak harus dengan kening yang berkerut," katanya.


0 Komentar

Susterslot