Manusia Gua dari Jombang Bikin Warga Resah: Rumit dan Tidak Mau Diusir

Diberitakan dari Susterslot Gua Anggas Wesi di pedalaman hutan Jombang dihuni oleh manusia selama puluhan tahun lamanya. Manusia gua bernama Sudarmaji itu orangnya rumit dan tidak mau diusir.Fenomena manusia gua yang menghuni Gua Anggas Wesi berlokasi jauh di pedalaman hutan Perhutani Jombang, ternyata meresahkan warga setempat.

Keresahan itu dilontarkan oleh pasangan suami istri Sakri (76) dan Poniyem (50), penduduk Hutan Watuseno, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jabung, KPH Jombang. Secara administrasi, rumah pasutri ini masuk Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Jombang.

Rumah Sakri dan Poniyem paling dekat dengan Gua Anggas Wesi. Apabila ditempuh dengan sepeda motor, butuh waktu sekitar 35 menit untuk sampai ke gua tersebut.Sakri menuturkan, keberadaan manusia gua, yaitu Sudarmaji alias Mbah Darmaji membuat Gua Anggas Wesi kumuh. Selain menyebabkan gua menjadi kumuh, orang-orang penghuni gua Anggas Wesi ini juga tak begitu jelas asal-usulnya.

Sudarmaji sudah puluhan tahun menghuni gua tersebut. Menurut dia, pihak Perhutani pernah menegur, bahkan merelokasi Sudarmaji dari gua. Namun, permintaan itu hingga kini tak diindahkan."Oleh mandor, mantri Perhutani (Sudarmaji) sudah dilarang di situ, karena lokasinya kotor dan bau, sehingga tamu menjadi berkurang," kata Sakri di rumahnya, Jumat (7/11

Gua Anggas Wesi dulu menjadi destinasi wisata religi yang didatangi banyak pengunjung untuk melakukan ritual di tempat tersebut. Namun, gua alami di pedalaman hutan jati tersebut kian sepi wisatawan gara-gara kumuh oleh ulah manusia gua.Ia mengaku terakhir kali mengantarkan tamu sekitar dua tahun lalu. Belakangan ini, tamu sangat jarang berkunjung. Kalau pun ada, mereka memilih langsung ke gua mengendarai sepeda motor.

"Untuk makan, (Mbah Darmaji) mengandalkan pemberian tamu. Kalau ada tamu tidak bawa apa-apa, gerundel (menggerutu)," ungkapnya.
"Orang itu (Sudarmaji) rumit, ditanya tidak mau menjawab, menjengkelkan orangnya," timpal Poniyem.Dari pantauan di lokasi, begitu traveler masuk dan menyusuri samping kanan gua, kalian akan disambut kondisi yang kumuh.Banyak panci, ember, dan galon di bawah tetesan air gua. Di seberangnya merupakan dapur. Terdapat tungku berbahan bakar kayu, bubu dapur, serta peralatan memasak.

"Kami juga resah sebagai masyarakat sekitarnya. Kebanyakan orang tahunya Gua Anggas Wesi di Desa Lebak Jabung. Karena semakin bertambah orang-orang yang tidak kami kenal, tidak diketahui asal-usulnya, tidak punya identitas (menghuni gua). Kami khawatir jangan-jangan pelarian, jangan-jangan ini dan itu," terang Ketua LMDH Mitra Wana Sejahtera Desa Lebak Jabung, Achmad Yani.

Karena menjadi akses paling dekat, mayoritas pengunjung akan melewati Dusun Jabung, Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto untuk ke Gua Anggas Wesi.Yani pun berharap pemerintah bersama Perhutani segera mengambil langkah tegas. Agar gua alami ini tidak dihuni orang semaunya sendiri yang membuatnya kumuh dan sepi pengunjung.

"Besar harapan kami pemerintah mengambil langkah. Jelas gua ini bisa masuk destinasi pariwisata," ujarnya.

0 Komentar

Susterslot