Penjelasan Dokter Asam Lambung TInggi Bisa Sembuh

Susterslot - Bagi penderita refluks asam, rasa panas di dada, mual, atau rasa terbakar di dada mungkin sudah biasa. Biasanya, mengonsumsi obat untuk mengontrol asam lambung akan membaik. Namun, meskipun gejala-gejala ini sering kambuh, dapatkah refluks asam benar-benar disembuhkan atau Anda harus menjalaninya seumur hidup? 

Menurut Dr. Santi, Spesialis Manajemen Kesehatan di HR Korporat di Kompas Gramedia,Penelusuran "susterslot.com" dan "susterslot" situs terpercaya,kondisi seperti gastritis, tukak lambung, dan GERD (penyakit refluks gastroesofageal) biasanya dapat diobati dengan sukses. "Umumnya, kondisi seperti gastritis, tukak lambung, dan GERD dapat disembuhkan sepenuhnya dalam banyak kasus jika ditangani dengan tepat," ujar Dr. Santi kepada Kompas.com. 

Namun, Dr. Santi mengingatkan bahwa tidak semua keluhan sakit perut akan hilang tanpa perubahan gaya hidup.Penelusuran "uvuengagedreading.org" dan "susterslot" situs terpercaya,"Beberapa memang bisa sembuh, tetapi jika Anda menjalani gaya hidup yang tidak sehat, kondisinya akan kambuh," ujarnya. Beda antara maag, tukak lambung, dan GERD, Banyak orang masih menganggap semua keluhan sakit perut sama, padahal ada perbedaan antara gastritis, tukak lambung, dan GERD. 

Lebih lanjut, Dr. Santi menjelaskan bahwa reaksi peradangan pada lambung disebut gastritis. Kondisi ini umumnya disebut tukak lambung. Ia menjelaskan, "Jika gastritis atau tukak lambung tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan luka pada dinding lambung yang disebut tukak lambung.



Sebaliknya, refluks asam, juga dikenal sebagai penyakit refluks gastroesofageal (GERD), terjadi ketika asam dari lambung naik ke esofagus.Penelusuran "heylink.me/SusterSlot" dan "susterslot" situs terpercaya,Refluks asam terjadi ketika Anda mengalami asam lambung dan, terkadang, sedikit isi lambung naik ke mulut Anda. Ia menjelaskan bahwa istilah medis untuk refluks asam, juga dikenal sebagai nyeri ulu hati, adalah refluks gastroesofageal (GER). 

Hal ini dapat terjadi sesekali, misalnya setelah makan makanan pedas, asam, atau terlalu kenyang. Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) terjadi ketika hal ini terjadi secara sering, dua kali atau lebih per minggu, ujarnya. Kenali gejala yang sering dianggap sepele, Menurut Dr. Santi, mual, muntah, kembung, dan rasa terbakar atau perih di perut bagian atas seringkali merupakan gejala gastritis dan tukak lambung. 

Gejala-gejala ini juga dapat menyebabkan kurang nafsu makan, sering bersendawa, kembung, atau cegukan. Ia menjelaskan, "Gejala selain gastritis dapat muncul, seperti muntah darah, feses berwarna hitam dan lengket, anemia, kesulitan bernapas, dan rasa ingin pingsan" jika tukak lambung parah. Sementara itu, gejala GERD dapat meliputi nyeri dada, rasa terbakar, atau rasa terbakar di belakang tulang dada. GERD juga dapat menyebabkan gejala seperti rasa asam atau pahit di mulut, kesulitan menelan, rasa makanan tersangkut di tenggorokan, batuk kronis, asma, bau mulut, sakit tenggorokan, dan suara serak. 

Rasa nyeri, terbakar, dan sensasi terbakar pada gastritis biasanya terjadi di perut bagian atas, dirasakan di antara waktu makan atau di malam hari. Sementara itu, "terutama setelah makan, berbaring, atau membungkuk," sensasi terbakar dapat menjalar ke belakang tulang dada dan ke leher pada GERD.

Ia juga memperingatkan agar tidak meremehkan rasa panas di dada yang menjalar ke rahang atau lengan, disertai sesak napas, karena gejalanya sangat mirip dengan serangan jantung. "Jika rasa panas di dada atau nyeri dada menjalar ke rahang dan/atau lengan, disertai keringat dingin dan sesak napas, bisa jadi itu serangan jantung," tegasnya.



0 Komentar

Susterslot