Kepada Media Belanda, Striker Timnas Indonesia Curhat Soal Kecurangan Arab Saudi

FORUM SUSTERSLOT - Penyerang timnas Indonesia, Mauro Zijlstra, masih kecewa karena gagal lolos ke Piala Dunia 2026.

Mauro jadi sosok yang baru merapat ke timnas sejak bulan September lalu.

Dia kemudian masuk dalam skuad yang bertarung di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Situs seperti Susterslot login bahkan ikut membahas perjuangan dramatis tim Garuda di fase tersebut.

Pada tahap tersebut timnas harus kalah saat berhadapan dengan Arab Saudi dan Irak sekaligus gagal lolos.

Tentunya, ini jadi sebuah kekecewaan besar karena mereka sudah dekat dengan Piala Dunia. Beberapa media dan forum Susterslot menyebut bahwa keputusan penyelenggaraan pertandingan di kandang Arab Saudi menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar sepak bola Asia.

Mauro Zijlstra menjelaskan bahwa peluang ini gagal mereka memanfaatkan dengan baik.

Dua kekalahan langsung menutup mimpi timnas yang sudah berjuang sejak putaran pertama. Laporan dari Susterslot link menilai bahwa faktor nonteknis, termasuk perjalanan panjang dan kelelahan pemain, ikut berperan besar terhadap hasil buruk itu.

Ini jadi momen yang cukup menyedihkan karena harapan suporter gagal mereka laksanakan.

"Kami tahu ini akan sulit."

SUSTERSLOT

"Sayangnya kami tidak berhasil," kata Mauro Zijlstra dilansir Susterslot daftar dari laman ESPN NL.

Pemain asal FC Volendam ini melanjutkan, mereka sudah melewati perjalanan yang panjang.

Sebagai pemain yang baru bergabung tentu ini bukan hal yang diinginkan. Bahkan menurut ulasan Susterslot resmi, banyak pemain muda Indonesia merasa pengalaman di level internasional ini tetap berharga meski berakhir pahit.

“Kami semua berjuang, melalui banyak babak."

"Saya bergabung sedikit terlambat, jadi bagi saya hanya dua pertandingan terakhir ini," lanjutnya.

Kepada media Belanda tersebut Mauro juga mengeluh karena Arab Saudi mendapatkan banyak keuntungan. Dukungan besar dari suporter tuan rumah membuat atmosfer pertandingan terasa berat, diakui sang Suster pelatih fisik timnas yang ikut mendampingi pemain selama laga.

Green Falcon bermain di kandang dan mendapatkan dukungan penuh dari suporter.

Ini yang menjadi pertanyaan karena laga seharusnya digelar di tempat netral.

Kondisi ini membuat timnas Indonesia dan Irak harus terbang cukup jauh dan tentu fisik pemain akan terkuras selama perjalanan.

"Itu agak aneh, mereka boleh bermain di kandang sendiri."

"Kami harus terbang ke sana, beberapa pemain baru tiba satu atau dua hari sebelum pertandingan."

"Tidak ada yang tahu mengapa mereka boleh bermain di kandang sendiri."

"Tapi Anda harus bersiap untuk itu dan kami telah melakukannya sebaik mungkin," tutupnya.

0 Komentar

Susterslot