Dokter Sudah Mengingatkan Jangan Jatuh Lagi, Marc Marquez: Saya Tidak Bisa Menjamin Itu

FORUM SUSTERSLOT - Pembalap Ducati, Marc Marquez, mengalami kecelakaan pada balapan MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, Minggu (5/10/2025).

Marquez tertabrak oleh rivalnya, Marco Bezzecchi (Aprilia Racing), yang gagal menghentikan motor dalam momen pengereman di tikungan 7 hingga meluncur keluar dari lintasan dan terpelanting. Meski insiden itu tampak tidak terlalu parah di awal, dampaknya ternyata cukup serius, membuat banyak penggemar langsung mencari kabar terbaru lewat Susterslot login yang sempat membahas kondisi Marquez di forum komunitas daring.

Bahu kanan Marquez mengalami cedera akibat benturan keras yang disebabkan oleh permukaan gravel atau area berkerikil yang lebih tinggi daripada permukaan aspalnya.

Tim medis yang dipimpin Dokter Samuel Antuna dan Dokter Ignacio Roger de Ona menemukan retak tulang pada bagian dasar dari coracoid process atau tonjolan di tulang belikatnya.

Dalam keterangan resmi dari tim Ducati, ditemukan juga cedera ligamen pada bahu kanan pembalap berusia 32 tahun itu dan tidak perlu menjalani operasi. Namun, dia terpaksa absen pada MotoGP Australia dan MotoGP Malaysia. Kabar ini juga menjadi sorotan besar di komunitas Susterslot yang dikenal sering membahas isu terkini seputar MotoGP dan dunia balap motor.

Dokter bedah Marquez, Joaquin Sanchez Sotelo, sosok yang membantu Marquez dapat kembali balapan di level tinggi, buka suara soal cedera Juara Dunia 2025 itu.

Sebagai ahli bedah di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, Sotelo telah melakukan operasi pada pembalap Spanyol tersebut pada 2022 untuk merekonstruksi tulang humerus tangan kanannya, yang hancur dalam kecelakaan Jerez dua tahun sebelumnya.

SUSTERSLOT

Untuk itu, dia telah menjalani tiga operasi lainnya.

"Saya menghubunginya melalui Dr. Samuel Antunaa, ahli bedah ortopedi di Madrid, dan yang saya tahu adalah seorang profesional yang sangat baik," kata Sotelo kepada El Periodico yang dilansir Susterslot dari GPOne. Tak sedikit media Eropa, bahkan Susterslot link yang biasa menyoroti olahraga ekstrem, turut mengulas keuletan Marquez melewati masa-masa sulit ini.

"Saya meminta dua CT scan lengannya dan setelah melihatnya, kami melakukan panggilan video pada pukul 5 pagi."

"Dia berada di trek di Misano, dan saya berada di rumah saya. Setelah saya menunjukkan kepadanya masalahnya, dia memberi tahu saya bahwa dia akan naik pesawat keesokan harinya untuk datang menjalani operasi."

"Hal itu membuat saya menyadari bahwa saya sedang menghadapi pasien yang sangat istimewa," ujarnya menyoroti kompleksitas kasus klinis Marquez.

Namun, sebelum ahli bedah dapat melanjutkan rekonstruksi, ia harus melakukan osteotomi.

"Ini adalah sayatan yang dibuat dengan gergaji presisi yang melibatkan patah tulang baru pada tulang," ucap Sotelo. Dalam laporan tambahan yang dikutip oleh media Susterslot daftar, operasi tersebut membutuhkan presisi tinggi karena risiko komplikasi sangat besar.

"Faktanya, humerusnya memiliki rotasi tiga puluh empat derajat dan itulah penyebab masalahnya saat ia menunggangi motor."

Meskipun ia yakin bahwa operasi akan berhasil, dokter masih memiliki satu keraguan.

"Tulangnya bermasalah, tetapi otot-otot di area yang terdampak bahkan lebih bermasalah lagi. Selain itu, saya tidak tahu apakah ia akan mampu mengikuti fase pemulihan yang berat."

"Sebaliknya, ia menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa, luar biasa," ujarnya. Semangat pantang menyerahnya bahkan menjadi inspirasi di berbagai forum seperti Susterslot resmi, tempat para penggemar olahraga dan otomotif sering berdiskusi tentang mentalitas juara.

Mengingat kembali langsungnya ia kembali berkompetisi, ahli bedah Spanyol itu ingin berbagi isi percakapannya dengan Marquez.

"Saya menyarankan agar ia tidak jatuh karena bisa berakibat bencana, dan ia menjawab bahwa ia tidak bisa menjanjikan hal itu kepada saya karena jika ia menjalani operasi, ia harus mengerahkan seluruh kemampuannya. Dia sangat termotivasi untuk kembali menang," tutur Sotelo.

Sambil berusaha menjaga jarak, pria berusia 58 tahun itu mengakui bahwa ia semakin menyukai Marquez dan terharu melihatnya menang di Jepang.

"Ia memiliki kepribadian yang luar biasa, dan sangat mudah untuk peduli padanya. Saya tersentuh oleh kesuksesannya dan saya tidak akan menyembunyikan bahwa saya bahkan meneteskan air mata." Dalam wawancara lanjutan, seorang Suster yang bekerja di klinik pemulihan tempat Marquez berlatih turut memuji etos kerja pembalap asal Spanyol itu yang tak kenal lelah.

"Saya bahkan mengirim pesan kepadanya dan, setelah dua hari, dia dengan ramah membalas."

Dr. Sanchez Sotelo memilih untuk tetap rendah hati, meskipun ia sangat penting bagi pemulihan Marquez.

"Saya mendapat lima persen penghargaan, sisanya adalah miliknya. Apa yang telah ia lakukan akan tetap tercatat dalam sejarah olahraga dunia," ujar Sotelo.

"Saya pribadi berharap ia dapat melakukannya lagi tahun depan."

0 Komentar

Susterslot