MotoGP Jerman 2025 - Kegilaan Balapan Ke-200, Cuma Marc Marquez yang Bisa Terlalu Santai Saat Sedang Membalap

DIBERITAKAN OLEH SUSTERSLOT - Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, merayakan balapan ke-200 dengan sempurna pada MotoGP Jerman 2025. Marquez telah melakoni 200 balapan di kelas MotoGP sepanjang kariernya dan berbuah manis di sirkuit favoritnya di Sachsenring, Jerman. Dia berhasil memenangkan balapan dengan dominasi yang luar biasa pada Minggu (13/7/2025). Marquez tampil sempurna dalam balapan yang berlangsung 30 putaran dengan memimpin sejak start hingga garis finis. Pembalap asal Cervera itu bahkan sempat memimpin balapan dengan gap 7,3 detik pada dua lap tersisa. Namun, Marquez akhirnya menyentuh garis finis dengan gap 6,3 detik atas Alex Marquez (BK8 Gresini Racing) yang finis kedua. Marquez menyebut kecelakaan beruntun yang menimpa beberapa pembalap di belakangnya membuatnya terus terjaga untuk tetap konsentrasi. Bagaimana tidak? Sebanyak delapan pembalap gagal menyelesaikan balapan dan hanya 10 rider yang berhasil finis.

Termasuk nasib apes yang menimpa Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46) dan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) yang sama-sama terjatuh saat sudah berada di posisi dua. "Kecelakaan beruntun itulah yang membuat saya harus menjaga konsentrasi, dan itu sulit," kata Marquez, dilansir BolaSport.com dari Motorsport. "Ketika saya melambat, saya tidak bisa menguasai cara mengendarai motor, jadi saya berusaha menjaga ritme." "Saya mendapatkan margin di tikungan pertama, di mana sebagian besar kecelakaan terkonsentrasi," ujar pembalap asal Catalan itu. Marquez senang dengan hasil yang didapatnya pada balapan ke-200 di kelas MotoGP. “Tidak ada cara yang lebih baik dari ini untuk merayakan Grand Prix ke-200 saya pada MotoGP,” ujar rider berusia 32 tahun itu. Marquez kini sangat kokoh di puncak klasemen dengan keunggulan 80 poin atas adiknya, Alex Marquez. Namun, dia tak mau terlena karena kesalahan dalam balapan bermula yang disebabkan terlalu santai ketika sedang membalap. Apalagi Alex selaku pesaing terdekat padahal baru selesai menjalani operasi tangan tetapi tetap mampu meraih podium. "Cara terbaik saya bekerja adalah dengan intensitas. Selalu seperti itu." "Ketika saya melakukan kesalahan, itu karena terlalu santai, banyak hal yang telah terjadi dan bisa saja sebaliknya," kata Marquez. "Saya suka sedikit pesimis. Alex, yang merupakan rival utama perebutan gelar juara, tak pernah gagal meski ia cedera," tutur Marquez.



0 Komentar

Susterslot