Nasser Al-Khelaifi: Trofi Liga Champions Jadi Balasan PSG kepada Orang-Orang yang Nyinyir
Diberitakan dari susterslot - Paris Saint-Germain berhasil menjuarai Liga Champions musim ini. Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, menyebut titel juara itu pun menjadi balasan timnya kepada orang-orang yang nyinyir.
Sejak diambil alih Qatar Sports Investments (QSI) pada 2011, Les Parisiens bertransformasi menjadi satu di antara klub tajir di dunia. Mereka mendatangkan pemain-pemain kelas dunia dengan harga selangit, demi meraih trofi juara.
Beberapa rekrutan termahal Paris Saint-Germain adalah Neymar, Kylian Mbappe, Edinson Cavani, hingga Angel Di Maria. Diperkuat sederet pemain bintang, PSG mampu menjadi penguasa di kompetisi domestik. Namun di Eropa, Paris Saint-Germain tampil melempem. Mereka selalu gagal meraih trofi juara di Liga Champions. Situasi tersebut membuat PSG kerap menjadi bulan-bulanan dan sasaran kritik, karena telah mengeluarkan investasi besar tetapi gagal meraih trofi Si Kuping Besar.
Paris Saint-Germain pun akhirnya menyudahi penantian panjang meraih trofi di Liga Champions. Pada partai final kontra Inter Milan di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, PSG tampil trengginas. Pasukan Luis Enrique tersebut mencatatkan 59,3 persen penguasaan bola, berbanding 40,7 persen milik Inter. Paris Saint-Germain juga melepaskan 23 tembakan yang delapan di antaranya mengarah ke gawang.
Di sisi lain, I Nerazzurri hanya memperoleh dua peluang bagus dari delapan kesempatan. Bermain dominan, PSG sukses menyudahi perlawanan Inter Milan dengan skor 5-0. Kelima gol kemenangan Les Parisiens dicetak Achraf Hakimi pada menit ke-12, Desire Doue menit ke-20 dan 63', Khvicha Kvaratskhelia menit ke-73, dan Senny Mayulu menit ke-86.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, merasa sangat bahagia timnya akhirnya berhasil meraih trofi Liga Champions yang perdana. Al-Khelaifi pun menyebut pencapaian ini sebagai balasan kepada orang-orang yang meragukan mereka. "Tahun ini sangat istimewa, kami mengalami awal yang sulit, semua orang mengkritik kami, meragukan kami, dan sekarang, banyak orang tidak percaya pada proyek kami, investasi kami," kata Al-Khelaifi.
"Hari ini, kami telah membuktikan jika kami ada di sini, kami adalah juara, saya merasa sulit untuk mempercayainya. Skor 5-0, ini luar biasa, ini seperti mimpi." "Kami membela bendera Prancis, kami klub Prancis, kami pantas mendapatkannya. Ada banyak klub besar di Prancis. Semua orang mengkritik Prancis, mengatakan kami tidak punya kualitas, tetapi kami menunjukkan hari ini bahwa kami punya pemain hebat," tegasnya.
Beberapa rekrutan termahal Paris Saint-Germain adalah Neymar, Kylian Mbappe, Edinson Cavani, hingga Angel Di Maria. Diperkuat sederet pemain bintang, PSG mampu menjadi penguasa di kompetisi domestik. Namun di Eropa, Paris Saint-Germain tampil melempem. Mereka selalu gagal meraih trofi juara di Liga Champions. Situasi tersebut membuat PSG kerap menjadi bulan-bulanan dan sasaran kritik, karena telah mengeluarkan investasi besar tetapi gagal meraih trofi Si Kuping Besar.
Paris Saint-Germain pun akhirnya menyudahi penantian panjang meraih trofi di Liga Champions. Pada partai final kontra Inter Milan di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, PSG tampil trengginas. Pasukan Luis Enrique tersebut mencatatkan 59,3 persen penguasaan bola, berbanding 40,7 persen milik Inter. Paris Saint-Germain juga melepaskan 23 tembakan yang delapan di antaranya mengarah ke gawang.
Di sisi lain, I Nerazzurri hanya memperoleh dua peluang bagus dari delapan kesempatan. Bermain dominan, PSG sukses menyudahi perlawanan Inter Milan dengan skor 5-0. Kelima gol kemenangan Les Parisiens dicetak Achraf Hakimi pada menit ke-12, Desire Doue menit ke-20 dan 63', Khvicha Kvaratskhelia menit ke-73, dan Senny Mayulu menit ke-86.
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaifi, merasa sangat bahagia timnya akhirnya berhasil meraih trofi Liga Champions yang perdana. Al-Khelaifi pun menyebut pencapaian ini sebagai balasan kepada orang-orang yang meragukan mereka. "Tahun ini sangat istimewa, kami mengalami awal yang sulit, semua orang mengkritik kami, meragukan kami, dan sekarang, banyak orang tidak percaya pada proyek kami, investasi kami," kata Al-Khelaifi.
"Hari ini, kami telah membuktikan jika kami ada di sini, kami adalah juara, saya merasa sulit untuk mempercayainya. Skor 5-0, ini luar biasa, ini seperti mimpi." "Kami membela bendera Prancis, kami klub Prancis, kami pantas mendapatkannya. Ada banyak klub besar di Prancis. Semua orang mengkritik Prancis, mengatakan kami tidak punya kualitas, tetapi kami menunjukkan hari ini bahwa kami punya pemain hebat," tegasnya.
0 Komentar