Pasangan Lansia Korban Kecelakaan Bus ALS Dimakamkan 1 Liang

forum susterslot diberitakan-Satu per satu korban tewas akibat kecelakaan Bus ALS di Padang, tiba di rumah duka. Diketahui, 8 korban tewas berasal dari Sumut. Salah satunya adalah pasangan lansia asal Simalungun yakni Meliaki Sinaga (74) dan Karmina Gultom (74), warga Silimapuluh Nagori Dolok, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun. Setelah dilakukan beberapa tahapan proses, kedua jenazah akhirnya tiba di rumah duka pada Rabu (7/5/2025) siang. Kedatangan jenazah langsung disambut tangis histeris oleh keluarga. Putri Meliaki Sinaga yakni Saluran br Sinaga menyampaikan bahwa sebelum kecelakaan, dia masih tersambung dengan saluran telepon sang ayah yang saat itu sedang menumpangi bus ALS. “Selasa pagi, jam 8 masih komunikasi sama orangtua. Lalu ada teriakan penumpang. Telpon terputus. Itulah informasi yang saya tahu. Aku lah waktu itu yang nelpon orangtua,” kata S br Sinaga.S Br Sinaga menyampaikan niat kedua orangtuanya menumpangi bus ALS adalah untuk menemui anaknya (saudara S Br Sinaga) yang saat ini tinggal di Tangerang, Banten. “Orangtua rencana ke Tangerang nengok cucu,” kata S br Sinaga. S br Sinaga menyampaikan sebenarnya, putranya bernama Alponsus Hasibuan (2 tahun) ikut bersama kedua kakek neneknya di dalam bus ALS tersebut. Namun balitanya tersebut masih dikaruniai keselamatan dan kini sedang dirawat di Padang, Sumatera Barat. “Bayi saya sudah dirawat dengan baik di rumah sakit di Padang. Sudah disampaikan ke saya, katanya sudah membaik,” kata S br Sinaga. S br Sinaga menyebut bahwa kedua orangtuanya direncanakan dimakamkan pada hari Jumat (9/5/2025). Namun masih akan melakukan musyawarah dengan keluarga. Kedua orangtuanya akan dimakamkan satu liang lahat. “Rencana jumat, tapi belum ada keputusan dari keluarga. Belum bulat,” ujarnya.Di lain sisi, Jasa Raharja Sumatera Utara menggelontorkan Rp 600 juta kepada 8 warga Sumut yang tewas. Itu disampaikan Kepala Jasa Raharja Sumut, Nasjwin Andi Nurdin mengatakan.
Dijelaskan, total korban jiwa sebanyak 12 orang. Sebanyak 8 orang korban jiwa, merupakan warga Sumatera Utara. Sedangkan korban luka yang berdomisili di Sumatera Utara, hanya 1 orang. Ia menyebut, untuk korban meninggal dunia mendapat santunan Rp 50 juta per orang, yang diserahkan kepada keluarganya. “Besar santunan sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu Rp 50 juta untuk meninggal dunia, luka luka maksimal sebesar Rp20 juta,” katanya, Rabu (7/5/2025).Ia menyebut, proses pencairan hanya berlangsung 1 hari setelah kejadian. Hal ini bentuk pelayanan Jasa Raharja kepada masyarakat yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas.Jadi kejadiannya di tanggal 6, santunannya diberi di tanggal 7. Cukup 1 hari pelayanan jasa raharja bisa melayani 8 meninggal dunia, semua ahli warisnya berdomisili di Sumut.” Sementara itu, Direktur PT Antar Lintas Sumatera (ALS) Chandra Lubis mengatakan pihaknya membiayai seluruh pemulangan 12 jenazah korban kecelakaan ke kediaman masing-masing. Yang terjauh di wilayah Bekasi, mereka mengirim jenazah menggunakan pesawat sampai ke Jakarta. Kemudian, mereka juga menanggung biaya pemulangan 23 korban luka baik yang mau melanjutkan perjalanan ke Jakarta ataupun yang mau kembali ke daerah keberangkatan awal. “Perjalanan kita yang biayai. Pertanggungjawaban ALS itu tadi, kita menyerahkan ke keluarga jenazahnya dan hal hal lain nantinya akan ada komunikasi kita,” kata Chandra.

0 Komentar

Susterslot