Jembatan Penghubung di Namorambe Putus, 2 Warga Jadi Korban
Diberitakan dari susterslot - Jembatan penghubung Sungai Deli, antara Desa Namo Landur – Gunung Lawas, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara putus total.
Pada kejadian ini sebuah mobil pick up diduga membawa bahan bakar minyak (BBM) bercorak loreng terjun ke sungai. Akibat peristiwa itu, dua orang yang berada di dalam mobil dikabarkan luka dan sempat dirawat di rumah sakit.
Pantauan di lokasi, jembatan putus di ujung jalan menuju ke Desa Gunung Lawas. Dibawah jembatan juga masih terlihat mobil pick up bercorak loreng terguling dibawah jembatan. Sampai saat ini mobil tersebut belum dievakuasi dan masih berada di lokasi.
Lina Ginting warga sekitar mengatakan, jembatan penghubung antar Desa rubuh pada Rabu (21/5) sekira pukul 20.00 WIB. Saat kejadian, mobil yang dikemudikan sopir beserta kernet melintas dari arah Desa Namo Landur ke Desa Gunung Lawas.
Tiba-tiba di ujung jalan, jembatan ambruk dan mobil terjun kebawah. “Iya pas mobil lewat (ambruknya) mau nyeberang ke sana. katanya mereka bawa minyak. Ada 2 orang didalam mobil, 1 patah tangan,” kata Lina Ginting, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (24/5).
Masih kata Lina, jembatan penghubung antar Desa ini menjadi salah satu akses pelajar dari wilayah Desa Gunung kelawas yang mau pergi sekolah di SMA Negeri 1 Kecamatan Namorambe. Sehingga jembatan ini sangat aktif digunakan bagi para siswa/Siswi pelajar.
Selain itu, masyarakat juga menggunakan jembatan ini untuk beraktivitas, khususnya ke kebun. Setelah rubuh, masyarakat dan pelajar terpaksa memutar jauh ke jembatan lain yang jaraknya semakin jauh.
Selama ini juga sudah ada plang pemberitahuan kalau jembatan tidak bisa dilalui mobil alias hanya sepeda motor. Namun terkadang ada saja mobil yang melintas, meski sudah ada peringatan. Lina dan warga disana berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan karena salah satu akses warga dan pelajar sehari-hari.
“Harapannya jembatan ini diperbaiki, kasihan anak sekolah ini jembatan penghubung untuk anak itu sekolah,” urainya. Salah satu pengendara bernama Ridwan, warga Kota Medan bersama anak dan istrinya mengaku kaget ketika mau melintas jembatan sudah rubuh.
Ia pun terpaksa memutar balik sepeda motornya, supaya bisa sampai ke Desa yang ada di seberang jembatan. Selain Ridwan, ada beberapa warga yang mau melintas terpaksa putar balik. “Pas mau lewat sini nampak Jembatan Penghubung di Namorambe Putus, rusak ya balik lagi lah. Baru tahu rusak karena biasa memang selalu lewat sini ini harus mutar dari deli tua dulu,” kata Ridwan.
Pada kejadian ini sebuah mobil pick up diduga membawa bahan bakar minyak (BBM) bercorak loreng terjun ke sungai. Akibat peristiwa itu, dua orang yang berada di dalam mobil dikabarkan luka dan sempat dirawat di rumah sakit.
Pantauan di lokasi, jembatan putus di ujung jalan menuju ke Desa Gunung Lawas. Dibawah jembatan juga masih terlihat mobil pick up bercorak loreng terguling dibawah jembatan. Sampai saat ini mobil tersebut belum dievakuasi dan masih berada di lokasi.
Lina Ginting warga sekitar mengatakan, jembatan penghubung antar Desa rubuh pada Rabu (21/5) sekira pukul 20.00 WIB. Saat kejadian, mobil yang dikemudikan sopir beserta kernet melintas dari arah Desa Namo Landur ke Desa Gunung Lawas.
Tiba-tiba di ujung jalan, jembatan ambruk dan mobil terjun kebawah. “Iya pas mobil lewat (ambruknya) mau nyeberang ke sana. katanya mereka bawa minyak. Ada 2 orang didalam mobil, 1 patah tangan,” kata Lina Ginting, ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (24/5).
Masih kata Lina, jembatan penghubung antar Desa ini menjadi salah satu akses pelajar dari wilayah Desa Gunung kelawas yang mau pergi sekolah di SMA Negeri 1 Kecamatan Namorambe. Sehingga jembatan ini sangat aktif digunakan bagi para siswa/Siswi pelajar.
Selain itu, masyarakat juga menggunakan jembatan ini untuk beraktivitas, khususnya ke kebun. Setelah rubuh, masyarakat dan pelajar terpaksa memutar jauh ke jembatan lain yang jaraknya semakin jauh.
Selama ini juga sudah ada plang pemberitahuan kalau jembatan tidak bisa dilalui mobil alias hanya sepeda motor. Namun terkadang ada saja mobil yang melintas, meski sudah ada peringatan. Lina dan warga disana berharap, pemerintah bisa segera memperbaiki jembatan karena salah satu akses warga dan pelajar sehari-hari.
“Harapannya jembatan ini diperbaiki, kasihan anak sekolah ini jembatan penghubung untuk anak itu sekolah,” urainya. Salah satu pengendara bernama Ridwan, warga Kota Medan bersama anak dan istrinya mengaku kaget ketika mau melintas jembatan sudah rubuh.
Ia pun terpaksa memutar balik sepeda motornya, supaya bisa sampai ke Desa yang ada di seberang jembatan. Selain Ridwan, ada beberapa warga yang mau melintas terpaksa putar balik. “Pas mau lewat sini nampak Jembatan Penghubung di Namorambe Putus, rusak ya balik lagi lah. Baru tahu rusak karena biasa memang selalu lewat sini ini harus mutar dari deli tua dulu,” kata Ridwan.
0 Komentar