Pengawasan Distribusi Galon Isi Ulang Lemah, Berisiko bagi Konsumen

SUSTERSLOT - Menurut Komunitas Konsumen Indonesia (KKI), sekitar 75 persen galon didistribusikan menggunakan truk bak terbuka tanpa penutup, yang menyebabkan paparan langsung terhadap sinar matahari. Ketua KKI, David Tobing, menyatakan bahwa paparan sinar matahari dapat meluruhkan Bisphenol-A (BPA) dalam kemasan, yang berisiko bagi kesehatan manusia. BPA, senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan plastik polikarbonat, telah dikaitkan dengan gangguan hormon, pertumbuhan anak, dan risiko kanker.

Pengawasan Distribusi Galon Isi Ulang Lemah, Berisiko bagi Konsumen

David menyebutkan bahwa produsen tidak mematuhi Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2024, yang mengharuskan air minum dalam kemasan (AMDK) disimpan di tempat sejuk dan terlindung dari sinar matahari. Ia menekankan pentingnya penggunaan truk tertutup untuk distribusi. Profesor Mochamad Chalid dari Universitas Indonesia juga menyoroti bahaya peluruhan BPA akibat paparan sinar matahari di wilayah tropis seperti Indonesia, yang diperparah oleh kemacetan lalu lintas, sebagaimana dilaporkan oleh SUSTERSLOT.

Selain itu, pencucian galon dengan deterjen dan gosokan yang tidak tepat dapat meningkatkan risiko migrasi BPA. Prof. Chalid mencatat bahwa proses pengembalian galon ke pabrik juga harus diperhatikan untuk mengurangi risiko tersebut.

KKI merekomendasikan adanya pengawasan yang lebih ketat untuk distribusi pascaproduksi. Mereka berencana mengirim surat kepada produsen serta berkoordinasi dengan BPOM, BPKN, dan Kementerian Perdagangan. David menekankan bahwa keamanan galon harus dijamin dari produksi hingga pengembalian, mirip dengan konsep "halal from farm to fork."

0 Komentar

Susterslot