Australia Mengatakan Penundaan Izin Impor Indonesia Memukul Perdagangan Pertanian



Pemerintah Australia mengatakan pada hari Jumat bahwa keterlambatan penerbitan izin impor oleh Indonesia untuk berbagai barang pertanian berdampak pada pengiriman dari Australia dan negara -negara lain. Dikatakan penundaan itu mempengaruhi barang termasuk buah dan sayuran, daging dan sapi hidup. Australia mengekspor sekitar $ 700 juta barang tersebut ke Indonesia setiap tahun, data perdagangannya menunjukkan. Australia adalah pemasok sapi hidup terbesar di Indonesia, mengirim sekitar 400.000 hewan senilai sekitar $ 400 juta ke negara itu setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir. "Pemerintah Australia bekerja untuk menyelesaikan penundaan dalam penerbitan oleh Indonesia dari izin impor untuk berbagai komoditas pertanian termasuk hortikultura, daging dan sapi hidup," kata juru bicara pemerintah. Reuters tidak dapat segera memastikan alasan penundaan. "Penundaan ini berdampak pada impor dari Australia serta dari negara lain yang mengimpor barang ke Indonesia," kata juru bicara itu. "Menyelesaikan masalah ini adalah fokus utama pemerintah dan kami telah terlibat dengan Indonesia, melalui berbagai saluran, pada masalah ini sejak November 2023."



Kementerian Perdagangan dan Pertanian Indonesia tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Jumat. Izin impor yang tertunda adalah untuk tahun 2024, kata Australian Broadcasting Corporation (ABC). Dikatakan tidak ada ternak yang dikirim dari Darwin, pusat ekspor ternak di Australia utara, pada bulan Januari - bulan penuh pertama yang tidak ada sapi yang dikirim dari pelabuhan sejak Maret 1990.


0 Komentar

Susterslot