Ditunggu Final Piala Dunia Antarklub, Guardiola Ogah Bahas Super League



Putusan Pengadilan Uni Eropa memicu bangkitnya lagi semangat European Super League. Manajer Manchester City Pep Guardiola belum mau membahasnya.

Pengadilan Uni Eropa memutuskan UEFA dan FIFA melanggar aturan karena melarang klub dan para pemain terlibat Super League. Ini dianggap sebagai tindakan monopolistik.

UEFA dan FIFA memang bersikap keras sejak ide European Super League digulirkan pada April 2021 silam. Mereka mengancam akan membekukan klub-klub dan pemain yang ikut kompetisi tersebut.

Sejumlah klub Eropa seperti Bayern Munich, Manchester United, dan AS Roma sudah menyatakan sikap menolak kompetisi itu. Sementara Real Madrid dan Barcelona, dua penggagas utama Super League yang masih bertahan, menyambut positif putusan Pengadilan Uni Eropa.

Sikap Manchester City selaku juara bertahan Liga Champions, kompetisi yang ingin digeser Super League, pun turut dinanti. Manajer Man City Pep Guardiola menegaskan saat ini fokus timnya ke final Piala Dunia Antarklub kontra Fluminense.

"Kami akan punya waktu untuk memikirkannya nanti, klub dan para pengacara akan menentukan apa yang mereka harus lakukan," imbuh eks pelatih Barcelona dan Bayern Munich ini.

European Super League mulanya digulirkan 12 klub top Eropa. Tapi protes besar termasuk dari para suporter membuat ide itu ditinggalkan hanya dalam tempo 48 jam.

Juventus, Real Madrid, dan Barcelona bertahan mengusung ide itu. Tapi kemudian Juventus turut mundur dari rencana Super League.

SUSTERSLOT

0 Komentar

Susterslot