BPR Resmi Gunakan Identitas Kependudukan Digital Dalam Layanan Perbankan

Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi menyambut baik upaya Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD) secara resmi dalam transaksi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan BPR Syariah (BPRS). Hal itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pemanfaatan IKD secara simbolis kepada 8 perwakilan BPR/BPRS anggota Perbarindo dengan Ditjen Dukcapil Kemendagri dalam Rakernas Perbarindo di Trans Resort Hotel, Seminyak-Bali, Kamis (19/10/2023) lalu.
"Dengan BPR/BPRS ikut serta dalam pemanfaatan IKD, artinya layanan perbankan yang diberikan dapat dilakukan lebih cepat," imbuhnya menegaskan. Adapun ke-8 BPR/BPRS yang secara simbolis menandatangani PKS yaitu BPR Eka Bumi Arta, BPR Modern Express, BPR Danagung Ramulti, BPRS PNM Patuh Beramal, BPR Dana Multi Guna, BPR Nusamba Kubu Tambahan, BPR Sulawesi Mitra Mandiri dan BPR Urban Bali. Pada saat acara juga ditampilkan hasil pilot project pemanfaatan IKD di 4 BPR yaitu BPR Urban Bali, BPR Danagung Ramulti, BPR Dana Multi Guna, BPR Modern Express. BPR/BPRS anggota Perbarindo menggunakan pemanfaatan QR Scanning type 1, yaitu nasabah membagikan QR code kepada Bank. Saat mengunjungi stand BPR Urban Bali Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi mencoba membuka rekening dengan menggunakan Identitas Kependudukan Digital. "Ini membuktikan bahwa BPR/BPRS telah siap melayani nasabahnya dalam layanan perbankan dengan menggunakan IKD," kata Dirjen Teguh.Ketua Umum Perbarindo Tedy Alamsyah menjelaskan, saat ini ada 281 BPR/BPRS yang telah mengajukan ikut serta dalam pemanfaatan IKD. "Untuk tahap awal sudah dilakukan tanda tangan PKS Pemanfaatan IKD oleh 137 BPR/BPRS," ungkap Tedy. Direktur Integrasi Data Kependudukan Nasional Muhammad Farid menjelaskan, IKD adalah metode verifikasi data yang dibuat oleh Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. "Sebelumnya metodenya adalah verifikasi NIK, menggunakan card reader, dan face recognition. Yang digunakan di BPR/BPRS saat ini adalah verifikasi NIK dan card reader, kemudian akan ditambah dengan IKD," jelas Direktur Farid. Lebih jauh lagi Farid menjelaskan, IKD yang berupa aplikasi di hape dikeluarkan Ditjen Dukcapil. "Nasabah dapat men-share QR Code-nya kepada bank, dan nasabah dapat mengetahui siapa saja yang telah men-scan QR Codenya dalam histori aktivitas dalam aplikasi tersebut," papar Direktur IDKN Muhammad Farid. Dirinya menekankan, sejalan dengan semakin banyak penduduk yang menggunakan IKD, maka Perbarindo berkewajiban untuk mendukung program kerja Ditjen Dukcapil dengan mendorong BPR/BPRS untuk melakukan pemanfaatan IKD. "Dengan begitu diharapkan para nasabah pengguna KTP digital dapat terlayani dengan baik," katanya. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, tabungan orang kaya di atas Rp 5 miliar terus mengalami peningkatan. Saldo tabungan orang super kaya tersebut naik 6,79 persen secara tahunan (YoY) per Agustus 2023. Meski demikian, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, terjadi tren perlambatan pertumbuhan pada tabungan golongan tersebut. Ia pun belum menyebut jumlah nominal tabungan orang kaya di atas Rp 5 miliar. "Tabungan di atas Rp 5 miliar tumbuhnya di Agustus 6,79 persen, agak menurun sedikit dibanding Juli tahun lalu 7,69 persen dan dibanding bulan-bulan sebelumnya. Ini saya bilang trennya yang di atas Rp 5 miliar cenderung menurun," ungkapnya dalam sesi konferensi person di Jakarta, Jumat (29/9/2023). Merujuk data LPS, total tabungan orang kaya di atas Rp 5 miliar 2023 per Agustus 2023 ada sebanyak 132.381 rekening, dengan jumlah saldo mencapai Rp 4.245 triliun. Purbaya berasumsi nominal tabungan orang super kaya tersebut menurun lantaran yang menyetorkannya dalam bentuk perusahaan. "Kita asumsikan sebagian besar adalah perusahaan, datanya mereka juga, sedang bisnisnya pakai uang sendiri untuk ekspansi bisnis. Sehingga tabungannya pertumbuhannya cenderung melambat," ungkapnya.Di sisi lain, ia menilai jumlah tabungan untuk nasabah di bawah Rp 100 juta justru melonjak hingga mencapai Rp 1.008 triliun, dengan jumlah tabungan rupiah Rp 992 triliun dan valuta asing Rp 15 triliun. "Kalau di bawah Rp 100 juta ini tumbuhnya agak meningkat sedikit, sekarang di 3,83 persen. Terendah di April tumbuh negatif 8,5 persen," terang Purbaya. Rp 100 juta bisa meningkatkan tabungannya. Kelihatannya pergerakan ekonomi mulai terasa akan menabung di bawah Rp 100 juta tadi. Sehingga mereka bisa nabung lebih banyak. Itu maksudnya saya," tuturnya.

0 Komentar

Susterslot